Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
loading...

Vakuola: Pengertian, Gambar, Struktur dan Fungsi Lengkap

Vakuola - adalah ruang di dalam sel yang berisi cairan cell sap berupa rongga yang diselimuti membran (tonoplas). Cairan tersebut berupa air dan di dalamnya terlarut zat seperti enzim, lipid, alkaloid, garam mineral, asam, dan basa. Selain itu, terdapat juga asam organik, asam amino, glokosa, dan gas. Vakuola dapat ditemukan disemua sel tumbuhan namun tidak ditemukan pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah. Agar lebih jelas, perhatikan gambar struktur vakuola di bawah ini.

Vakuola: Pengertian, Gambar, Struktur dan Fungsi Lengkap

Pada sel daun yang sudah tua, vakuola mendominasi sebagian besar ruang sel sehingga seringkali sel terlihat sebagai ruang kosong karena sitosol terdesak ke bagian tepi dari sel.



A. Struktur Vakuola


Struktur Vakuola

Vakuola terdiri dari 2 jenis, yakni vakuola kontraktil dan vakuola nonkontraktil.

  1. Vakuola kontraktil (vakuola berdenyut), berfungsi sebagai osmoregulator yakni pengatur nilai osmotik sel atau ekskresi. Pada mahluk hidup seperti protista dapat ditemukan vakuola kontraktil yang berdiam dan berada di dalam sel.
  2. Vakuola nonkontraktil (vakuola makanan), berfungsi sebagai pencerna makanan dan mengedarkan hasil makanan.

Terdapat berbagai zat dan molekul yang mengisi vakuola, diantaranya adalah:

  • Glikosida.
  • Butir-butir pati.
  • Tanin atau zat penyamak.
  • Asam organik, asam amino, glokosa, dan gas (oksigen atau karbondioksida).
  • Enzim, lipid, alkaloid, garam mineral, asam, dan basa.
  • Garam-garam organik yang disimpan atau dibuang ke luar sel.
  • Minyak atsiri, zat yang menghasilkan aroma pada tumbuhan seperti roseine pada mawar dan zingiberine pada jahe.
  • Zat alkaloid, misalnya kafein pada biji kopi, nikotin pada daun tembakau, tein pada daun teh, teobromin pada biji coklat, solanin pada umbi kentang, dan lain sebagainya.

B. Fungsi Vakuola

Pada tumbuhan, vakuola memiliki peranan sangat penting karena mekanisme pertahanan hidupnya bergantung pada kemampuan vakuola menjaga konsentrasi zat-zat terlarut di dalamnya. Misalnya proses pelayun yang terjadi ketika vakuola kehilangan tekanan turgor pada dinding sel.

Di dalam vakuola terdapat juga sebagian besar bahan-bahan berbahaya bagi metabolisme dalam sel karena tumbuhan tidak memiliki sistem eksresi yang efektif seperti pada sel hewan. Kehidupan sel akan kacau jika tidak ada vakuola karena tidak adanya reaksi biokimia.

Fungsi lain vakuola pada sel tumbuhan adalah sebagai pelindung terhadap predator dengan kandungan senyawa beracun, duri, atau aroma tidak menyenangkan bagi hewan. Peran lain vakuola pada tumbuhan adalah memperbesar dan menyerap air agar sel tumbuh besar dengan cadangan dalam sitoplasma baru.

Di bawah ini adalah fungsi vakuola lainnya, yaitu:

  1. Membangun turgor sel, dengan cara memasukkan air lewat tonoplas yang bersifat diferensial permiable.
  2. Sebagai wadah penyimpanan cadangan makanan seperti amilium dan glukosa.
  3. Sebagai fasilitator proses sirkulasi zat dalam sel.
  4. Terdapat vakuola yang mengandung pigmen pada daun, bunga, dan buah dalam bentuk larutan. Seperti antosian yang berwarna merah, biru, lembayung, warna daging dan kuning. Antosian berfungsi sebagai pewarna pada bunga, buah, pucuk, dan daun. Hal ini bertujuan untuk menarik serangga, burung, dan hewan lain yang bertugas sebagai penyerbukan atau persebaran biji.
  5. Wadah penyimpanan minyak atsirik (minyak yang memberikan aroma khas seperti minyak kayu putih).
  6. Vakuola tumbuhan terkadang mengandung enzim hidrolitik yang bertindak sebagai lisosom ketika hidup. Setelah sel mati, tonoplas akan kehilangan sifat diferensial permiablenya dan membuat enzim-enzimnya lolos keluar menyebabkan autolisis (penghancuran diri).
  7. Mengatur trigiditas sel (tekanan osmotik sel).
  8. Menjadi wadah penyimpanan zat makanan terlarut yang seketika dapat digunakan oleh sitoplasma. Misalnya sukrosa, glikogen, dan garam mineral.
  9. Sebagai wadah penimbunan sisa-sisa metabolisme dan metabolik sekunder, seperti getah karet, alkaloid, tanin, dan kalsium oksalat.
  10. Sebagai pelengkap sel untuk menjaga tekanan osmotik sel.
  11. Menjaga sel dari bakteri dengan cara menghancurkan bakteri-bakteri yang menyerang sel.
  12. Berperan penting dalam proses autofagi, yakni proses metabolisme pemecahan komponen-komponen sel yang tidak diperlukan lagi. Selama proses autofagi berlangsung oleh lisosom, vakuola bertugas menjaga keseimbangan antar biogenesis dan degradasi zat dalam sel.
  13. Mengontrol tingkat keasaman pH dalam sel.
  14. Bertanggung jawab memisahkan racun-racun yang dihasilkan di dalam sel dari komponen-komponen sel lain.

C. Vakuola pada Sel Tumbuhan

Pada sel tumbuhan dewasa terdapat satu vakuola besar yang menempati lebih dari 30% dari volume sel, dan tak jarang pada kondisi tertentu ada 80% dari volume sel. Vakuola dikelilingi membran yang disebut tonoplas (asal kata ton berarti “peregangan” dan plastos berarti “dibentuk”).

Vakuola pada Sel Tumbuhan

Tonoplas ini berfungsi sebagai pemisah antara isi vakuola dengan sitoplasma sel. Selain itu, tonoplas juga berperan dalam mengatur gerakan ion di sekitar sel dan mengisolasi bahan yang mungkin berbahaya bagi sel.

Pengiriman proton dari sitosol vakuola akan menstabilkan pH sitoplasma, sementara membuat vakuola interior lebih asam maka nutrisi dapat masuk atau keluar dari vakuola. Kondisi pH rendah pada vakuola memungkinkan enzim degradatif untuk bekerja.

Ukuran vakuola berbeda antara sel berkembang dengan sel  masih membangun. Misalnya saja pada sel-sel yang berkembang di meristem memiliki ukuran vakuola yang lebih kecil. Tak hanya sebagai tempat penyimpanan, vakuola juga berperan menjaga tekanan pada dinding sel tumbuhan.

Aquaporins merupakan jenis protein yang terdapat dalam tonoplas yang berfungsi mengontrol aliran air masuk dan keluar dari vakuola melalui transpor aktif. Akibat osmosis, air akan menyebar di vakuola dan memberi tekanan ke dinidng sel.

D. Vakuola Pada Sel Hewan

Tidak semua hewan memiliki vakuola, vakuola pada hewan lebih kecil dibandingkan dengan ukuran vakuola pada sel tumbuhan, tapi jumlahnya lebih banyak. Pada sel hewan, vakuola berperan dalam membantu proses eksositosis dan endositosis.

Vakuola Pada Sel Hewan

Eksositosis merupakan proses transpor molekul besar seperti protein dan polisakarida, melintasi membran plasma dari dalam ke luar sel dengan cara menggabungkan vesikula berisi molekul dengan membran plasma.

Endositosis merupakan kebalikan dari proses eksositosis, dimana transpor makromolekul dan materi yang sangat kecil ke dalam sel dengan cara membentuk vesikula baru dari membran plasma. Terdapat tiga jenis endositosis, yaitu fagositosis, pinositosis, endositosis reseptor.

E. Vakuola pada Fungi (Jamur)

Vakuola pada jamur berfungsi mirip seperti yang ada pada sel tumbuhan, dimana vakuola banyak terlibat dalam proses termasuk homeostasis pH sel dan konsentrasi ion, osmoregulasi, dan menyimpan asam amino. Jumlah vakuola yang terdapat pada sel jamur lebih dari satu.

F. Vakuola pada Bakteri

Vakuola terbesar ditemukan pada tiga genera bakteri, yakni thioploca, beggiatoa, dan thiomargarita. Ukuran vakuola pada bakteri sekitar 40-98% sel. Adanya gas permeabel yang bebas di dalam beberapa jenis cyanobacteria, memungkinkan bakteri untuk memiliki daya apung.

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian, gambar, struktur, dan fungsi vakuola. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan atau penjabaran, tolong beri tahu kami agar segera kami perbaiki. Semoga artikel ini dapat membawa manfaat bagi kamu. Terimakasih sudah berkunjung.

Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Vakuola
https://hedisasrawan.blogspot.com/2013/10/vakuola-artikel-lengkap.html
http://www.jendelasarjana.com/2014/03/10-fungsi-vakuola.html

Post a Comment for "Vakuola: Pengertian, Gambar, Struktur dan Fungsi Lengkap"

loading...
loading...
loading...