Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
loading...

Sitosol: Pengertian, Gambar, Struktur, dan Fungsi

Sitosol (cytosol) - merupakan bagian dari sitoplasma berupa cairan yang mengisi ruang intrasel luar, dan berperan sebagai tempat sintesis protein sebagian besar metabolisme prantara sel. Sitosol adalah sebutan khusus untuk matriks sitoplasma. Fungsi utama sitosol ialah sebagai sumber bahan kimia dan tempat terjadinya reaksi metabolisme sel. Terdapat ribuan enzim yang ikut andil dalam metabolisme sel. Sitosol memiliki sifat fisik yang dapat berubah-ubah karena mengandung protein. Agar lebih jelas, perhatikan struktur gambar sitosol berikut ini.

Sitosol: Pengertian, Gambar, Struktur, dan Fungsi

Keterangan: Sitosol merupakan larutan yang padat dengan banyak jenis molekul yang mengisi sebagian besar dari volume sel.



A. Strukur Bahan Kimia dan Zat yang Terkandung dalam Sitosol

Sitosol tersusun atas 70% dari volume sel dan tersiri dari air, garam, dan molekul organik. Unsur yang menyusun sitosol terdiri dari oksigen 62%, karbon 20%, hidrogen 10%, dan nitrogen 3% yang tedapat dalam senyawa organik dan anorganik.

Terdapat Unsur-unsur lainnya seperti: Ca 2,5%; P 1,14%; Cl 0,16%; S 0,14%; K 0,11%; Na 0,10%; Mg 0,07%; I 0,014%; Fe 0,10%; dan unsur-unsur lain dalam jumlah yang sangat kecil.

Dalam keadaan tertentu, sitosol berada dalam fase sol (cair) atau dalam fase gel (padat). Fase sol atau gel dapat berubah-ubah tergantung kondisi sel itu. Misalnya jika sel dipanaskan maka akan berada dalam fase gel (padat).

Hal ini terjadi karena adanya perubahan kadar air dalam sitoplasma. Fase sol akan terjadi jika sitoplasma mengalami kelebihan kadar air, sedangkan fase gel akan terjadi jika sitoplasma kekurangan kadar air.

Penyebab terjadinya perubahan kadar air dikarenakan adanya berbagai proses seperti difusi, osmosis, hingga adanya perubahan dan proses fisik pada sel. Contohnya sel mengalami kerusakan atau terjadi pemanasan.

Sitosol merupakan campuran kompleks filamen sitoskeleton, yakni molekul yang larut dalam air dan mengisi ruang kosong sel. Sitosol juga tersusun dari filamen protein yang menjadi bahan dasar sitoskeleton.

Secara umum, sitosol yang terdapat di dekat membran sel disebut ektoplasma dan bersifat gel, sedangkan sitosol yang terdapat di dalam sel disebut endoplasma.

B. Perbedaan Sitosol dan Sitoplasma


Perbedaan Sitosol dan Sitoplasma

Seperti yang kita tahu bahwa sitosol merupakan bagian dari sitoplasma, namun terdapat perbedaan diantara mereka. Berikut beberapa perbedaan tersebut:

  1. Sitoplasma merupakan cairan transparan setengah padat yang terdapat pada sel prokariotik dan eukariotik. Sedangkan sitosol merupakan bagian dari sitoplasma yang berupa cairan dan 70% dari sel itu dari sitosol. Oleh sebab itu, keberagaman komponen dalam sitoplasma lebih besar dibanding sitosol.
  2. Sitoplasma terdiri dari 3 bagian utama, yaitu organel sel, sitosol, dan inklusi sitoplasma.
  3. Inklusi sitoplasma merupakan partikel tidak larut, meliputi butiran, pigmen, tetesan, dan kristal. Sedangkan organel yang terdapat dalam sitoplasma adalah badan golgi, mitokondria, ribosom, kloroplas, dll.
  4. Sitosol tersusun atas molekul organik, filamen sitoskeleton, garam, dan air.
  5. Sebahagian besar kegiatan seluler dilakukan di sitoplasma, seperti pembelahan sel, pertumbuhan sel dan ekspansi, glikosis, dan banyak reaksi biokimia.
  6. Sebahagian besar kegiatan metabolisme sel prokariota berlangsung di sitosol, sedangkan pada sel eukariota sebagian besar reaski metabolisme terjadi di sitoplasma.
  7. Fungsi sitosol untuk transduksi sinya, biosintesis protein, glukonegenesis, difusi molekul larut dalam air, transportasi molekul hidrofobik, dan menjaga bentuk sel dan struktur.

C. Fungsi Sitoplasma

Berikut ini beberapa fungsi utama dari sitosol, yaitu:

  1. Sebagai sumber bahan kimia dan tempat terjadinya reaksi metabolisme sel.
  2. Tempat terjadinya aktivitas berbagai zat dan enzim, hal ini terjadi karena enzim membutuhkan konsentrasi garam tertentu, kadar pH, dan kondisi lingkungan lainnya agar berfungsi dengan baik dan ini semua dapat terjadi di dalam sitosol.
  3. Transduksi sinyal, molekul transpor bisa berdifusi melalui sitosol untuk mengubah fungsi enzim, organel, bahkan transkripsi DNA. 
  4. Dukungan struktural sel dan organel, karena sebagian besar sel bergantung pada volume sitosol agar dapat menciptakan bentuknya dan menciptakan ruang bagi bahan kimia untuk dapat bergerak di dalam sel.
  5. Tempat terjadinya proses kehidupa, pada sel prokariota yang tidak mempunyai organel terikat membran, hampir seluruh fungsi kehidupan seperti transkripsi DNA, glikolisis, dan lainnya terjadi di dalam sitosol.

D. Sifat Fisika Dan Bahan Kimia Yang Terdapat Pada Sitosol

Berikut adalah beberapa sifat dan bahan kimia yang terkandung dalam sitosol.

  1. Sifat fisika sitosol berbentuk cairan seperti gel.
  2. Sitosol bersifat electrolit yakni kemampuan molekul untuk dapat mengahntarkan arus listrik.
  3. Gerakan siklosis merupakan gerak matriks sitoplasma berupa arus melingkar yang memiliki tegangan permukaan.
  4. Efek tyndall merupakan kemampuan matriks sitoplasma untuk memantulkan cahaya.
  5. Gerak brown merupakan gerak acak partikel penyusun koloid.
  6. Matriks sitoplasma mampu bertindak sebagai larutan penyangga atau buffer.
  7. Sifat kimia sitosol, dari hasil analisis yang telah dilakukan oleh Sachs, Proroplasma disusun atas unsur-unsur C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg, Fe, Na, Cl, dan I.

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian, gambar, struktur, dan fungsi sitosol. Selain itu kami lengkapi juga artikel ini dengan perbedaan sitosol dan sitoplasma, zat dan bahan kimia yang terkandung di dalamnya, serta sifat-sifatnya. Apabila terdapat kekeliruan, tolong beri tahu kami agar segera kami perbaiki. Semoga artikel ini bermanfaat dan terimakasih sudah berkunjung.

Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Sitosol
https://hisham.id/2015/06/pengertian-sitosol.html
https://kliksma.com/2014/10/perbedaan-sitosol-dan-sitoplasma.html

Post a Comment for "Sitosol: Pengertian, Gambar, Struktur, dan Fungsi"

loading...
loading...
loading...