Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
loading...

Interseksi: Pengertian, Bentuk, Ciri, Dampak, Saluran, dan Contoh

Interseksi: Pengertian, Bentuk, Ciri, Dampak, Saluran, dan Contoh

Interseksi – dalam sosiologi didefinisikan sebagai persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi, baik berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan lain-lain dalam suatu masyarakat majemuk. Interseksi terjadi akibat adanya interaksi sosial atau pergaulan yang intensif dari anggota-anggotanya melalui sarana pergaulan dalam kebudayaan manusia, antara lain bahasa, kesenian, sarana transportasi, pasar, dan sekolah.

Untuk memanfaatkan sarana-sarana interaksi sosial itu, setiap anggota masyarakat dari berbagai latar belakang ras, agama, suku, jenis kelamin, tingkat ekonomo, pendidikan, atau keturunan berbeda-beda bisa bersama-sama menjadi anggota suatu kelompok sosial tertentu atau menjadi penganut agama tertentu.



A. Pengertian Interseksi

Interseksi adalah titik pertemuan dari perpotongan atau persilangan antara dua garis maupun dua arah.

Menurut pendapat Soerjono Soekanto, interseksi adalah suatu golongan etnis di dalam suatu masyarakat yang majemuk, misalnya etnis Sunda, Jawa, Bugis, Minang, dan lainnya.

Dari sini bisa kita ambil kesimpulan bahwa interseksi adalah pertemuan atau persilangan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi, baik berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan lainnya di dalam suatu masyarakat majemuk.

Selain itu, interseksi akan menghasilkan golongan baru yang juga akan saling menyilang. Oleh sebab itu, banyak daerah, penggolongan dari beberapa individu akan sekaligus meletakkan seseorang atau kelompok masyarakat dalam beberapa kriteria yang berbeda.

Supaya memudahkan kamu dalam memahami pengertian interseksi sosial, kami berikan contoh nyata untuk kalian.
  • Widya, Ayu, dan Bima berasal dari daerah yang berbeda, namun setiap hari minggu mereka selalau bertemu di Gereja.
  • Para anggota legislatif yang ada di DPR atau DPR berasal dari berbagai macam suku bangsa, daerah, dan agama yang beragam.

B. Bentuk Interseksi Sosial

Berikut ini adalah bentuk-bentuk interseksi sosial yang ada.

1. Homogen

Merupakan suatu sektor kehidupan namun memiliki kriteria, macam, jenis, sifat, watak yang sama. Misalnya agama, suku dan profesi.

2. Heterogen

Merupakan suatu sektor kehidupan namun memiliki kriteria, macam, jenis, sifat, watak yang berbeda. contohnya, ras dan agama, suku bangsa dan agama, pendidikan dan profesi, suku bangsa dan organisasi politik.

C. Alasan Interaksi Sosial

Terdapat tiga alasan utama interseksi sosial, yaitu:
1.  Material, yaitu potensi, kekayaan, dan keturunan.
2.  Non Material, yaitu cinta dan kasih sayang.
3.  Sosial Budaya, yaitu agama, seni dan politik.

D. Saluran Interseksi di Indonesia

Persilangan keanggotaan yang terjadi di dalam satu kelompok sosial tidaklah terjadi begitu saja, melainkan dibantu dengan interaksi sosial yang terjadi di antara berbagai seksi.

Interseksi antara satu seksi dengan seksi lainnya melalui hubungan ekonomi, sosial, dan juga politik. Simak ulasan di bawah ini:

1. Hubungan Ekonomi

a. Melalui perdagangan

Suatu kelompok masyarakat yang mendiami pulau-pulau di Nusantara sudah menjalin hubungan dagang dengan berbagai bangsa di dunia sejak jaman dahulu kala. Hubungan dagang yang sudah berjalan selama ratusan tahun itu, interseksi di Indonesia juga telah berjalan selama ratusan tahun pula. Interseksi ini berjalan sedemikian rupa dan meliputi unsur-unsur bidang agama, kebudayaan, dan kesenian.

b. Melalui perindustrian

Interseksi lewat perindustrian menjadi semakin intensif di era yang mengutamakan produk-produk industri berteknologi tinggi. Interseksi akan terbentuk melalui kerja sama perindustrian yang dibangun, baik di tingkat regional maupun internasional.

2. Hubungan Sosial

a. Melalui perkawinan

Para pendatang yang melakukan perdagangan, perindustrian, penjelajahan, dan penyebaran agama, banyak yang melakukan pernikahan (perkawinan) dan membentuk kehidupan keluarga dengan penduduk asli Indonesia.

Perkawinan yang terjadi menghasilkan persilangan antara bangsa dan ras yang berbeda. dilihat dari prosesnya, perkawinan antar ras atau etnik merupakan suatu bentuk asimilasi secara fisik, karena proses penyatuan tersebut meliputi fisik orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Perkawinan antar etnik sangat efektif untuk mewujudkan integrasi sosial karena perbedaan-perbedaan yang berpotensi menjadi pemicu konflik dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali.

b. Melalui pendidikan

Hubungan perdagangan, industri, dan perkawinan antar etnik akan memberikan peluang untuk terjadinya interseksi dalam bidang pendidikan. Karena keturunan-keturunan mereka akan bersekolah di wilayah-wilayah yang mayoritas muridnya berbeda ras dan kebudayaan.

Dalam bentuk yang lebih tinggi, telah dilakukan pertukaran pelajar, lomba-lomba bidang sains dan teknologi tingkat pelajar, dan lain sebagainya.

c. Melalui Politik

Hubungan diplomatik (hubungan antar negara) akan mengakibatkan terjadinya proses interseksi di antara para pejabat dan utusan negara masing-masing. Karena mereka akan menetap, bekerja, dan berhubungan sosial dengan orang-orang yang berasal dari ras dan kebudayaan yang berbeda-beda.

Hubungan antarnegara ini bermaksud untuk meningkatkan hubungan dalam bidang ekonomi dan mempererat persaudaraan antar negara. Interseksi yang terjadi mencakup semua bidang, seperti bidang politik, sosial, ekonomi, budaya, dan agama.

E. Dampak Interseksi

Sebagai salah satu proses sosial, interseksi memberikan dampak terhadap kemajemukan masyarakat. Berikut beberapa dampaknya:

1. Meningkatkan solidaritas

Hasil dari pembentukan kelompok sosial dari seksi yang berbeda-beda adalah semakin tingginya hubungan atau ikatan antar anggota. Sementara itu mereka harus mengabaikan perbedaan-perbedaan horizontal maupun vertikal di antara mereka.

Dengan begitu, perbedaan di dalam masyarakat menjadi hal yang dianggap wajar karena mereka dapat saling berhubungan intensif dan saling memahami hal-hal tertentu. Selain itu, interseksi mampu menghasilkan kelompok sosial baru dengan kriteria yang baru juga.

Misalnya para pengguna cerdikiawan.com akan mengabaikan perbedaan yang menyangkut suku, ras, dan agama yang mereka anut ketika berkumpul dengan komunitasnya.

2. Berpotensi memicu konflik

Berpotensi konflik jika perbedaan-perbedaan yang mereka punyai lebih menonjol serta semakin tajam. Misalnya jika perbedaan latar belakang suku, agama, serta status orang tua lebih menonjol dalam suatu organisasi pelajar, maka akan terjadi konflik yang berakhir pada perpecahan.

Konflik bisa juga terjadi dalam masyarakat luas yang menempati suatu komplek perumahan, karena mereka berasal dari berbagai latar belakang sosial budaya yang berbeda-beda.

F. Ciri-Ciri Interseksi

Berikut ini ciri-ciri yang dimiliki oleh interseksi sosial, yaitu:
  1. Adanya rasa saling memiliki serta tanggung jawab yang mengikat kepada tempat yang dapat meredakan konflik.
  2. Konsekuensi interseksi akan mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
  3. Memiliki keragaman sifat yang berdasarkan ras, suku, bangsa dan juga agama.

G. Contoh Interseksi

Berikut ini beberapa contoh interseksi:
  • Widya, Ayu, dan Bima berasal dari daerah yang berbeda namun pada hari minggu mereka selalu bertemu di Gereja.
  • Para anggota dewan legislatif yang duduk bersama di majelis DPR atau MPR, berasal dari berbagai macam suku bangsa, daerah dan agama.
  • Masyarakat yang tinggal di kota, mereka memiliki status sosial, suku, agama yang bebeda-beda.

H. Interseksi dan Konsolidasi

Berikut ini perbedaan antara interseksi dan konsolidasi.

1. Interseksi

Interseksi diadopsi dari bahasa inggris “intersection” yang berarti titik potong atau pertemuan dari persilangan. Sedangkan istilah section (seksi) dalam kamus sosiologi yang dibuat oleh Soerjono Soekanto diartikan sebagai suatu golongan etnik dalam masyarakat yang masing-masing merupakan seksi.

Dari penjelasan tersebut, bisa diambil kesimpulan bahwa interseksi merupakan persilangan atau pertemuan titik potong dari keanggotaan dua suku bangsa atau lebih dalam berbagai kelompok sosial di dalam suatu masyarakat yang majemuk.

2. Konsolidasi

Konsolidasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah sebuah perbuatan untuk memperteguh atau untuk memperkuat hubungan atau persatuan.

Dari sini, bisa disimpulkan bahwa konsolidasi dapat diartikan sebagai penguatan ataupun peneguhan dari anggota-anggota masyarakat di dalam berbagai kelompok sosial melalui tumpah tindih keanggotaan.

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian, bentuk, ciri, dampak, saluran, dan contoh interseksi. Apabila terdapat kesalahan dalam hal penulisan dan penjabaran, tolong beri tahu kami agar segera di perbaiki. Semoga materi interseksi ini membawa manfaat bagi kamu dan terimakasih sudah berkunjung.

Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Interseksi
https://www.yuksinau.id/interseksi/

Post a Comment for "Interseksi: Pengertian, Bentuk, Ciri, Dampak, Saluran, dan Contoh"

loading...
loading...
loading...